Pages

Kamis, 05 September 2013

Febrian anak yang Malang nan Tragis

                Febrian atau biasa dipanggil Tarjo adalah seorang siswi siswa yang sangat amat aneh. Dia memiliki kebiasaan yang aneh, yaitu makan beling. Rambutnya setengah panjang sampai 50 meter dan setengahnya lagi botak licin sampai kelihatan 1/4 bagian otaknya. Bibirnya amat sangat besar dan panjang, dengan lipstik berwarna hijau di bibir atas dan biru di bagian bawah.

                Terkadang saya bingung terhadapnya, mengapa anak itu sangat jahil ? Bahkan saat teman saya bernama Febriana berulang tahun, Febrian mengejarnya untuk menuangkan oli ke wajah Febriana. Namun karena ia gagal malah dia yang terkena oli dan sampai masuk kedalam selokan.

                Apalagi saat ia pergi ke gereja bersama saya dan teman saya john. Saya dan John menjemputnya di tengah jalan, tetapi yang saya bingung adalah kenapa harus di tengah jalan? Mengapa tidak di pinggir jalan saja?

              Saat bertemu dia di jalan, wajahnya sangat berseri - seri, senyumannya selebar badan pesawat tempur dan kedua matanya menonjol keluar. Saat di jalan, tiba-tiba Febrian jatuh dan tersungkur di tengah jalan, tanpa disadarinya ternyata ada sebuah truk dibelakangnya. Truk itu langsung berhenti mendadak dan supir truk itu menegur Febrian, katanya " Hei Monyong, ngapain lu di tengah jalan?? Mau ketabrak?? " Namun karena tidak terima dengan perkataan supir truk, Febrian menjadi marah besar dan hati dan jiwanya terbakar samapi hati dan jiwanya hilang, ia langsung menendang truk itu dan, Bamm.... truk itu hancur berkeping-keping. Supir truk dan semua orang yang berada disana tercengang melihatnya dan langsung pingsan kecuali saya dan John. Setelah kejadian itu, tiba-tiba Febrian menghilang, saya dan John kebingungan mencarinya. Saya dan John terus mencari, namun Febrian tidak dapat ditemukan.
                  
               Akhirnya saya dan John menyerah untuk mencarinya dan kami memutuskan untuk meniggalkan Febrian, kami yakin dia bisa pulang sendiri. 3 bulan kemudian kami mendengar kabar bahwa Febrian telah meninggal dengan kondisi yang sangat mengenaskan, yaitu dengan hidung tertusuk tombak yang panjangnya 5 meter dan kedua telinganya tertancap tiang bendera beserta benderanya. Saya dan John langsung menangis mendengarnya sampai-sampai air mata kami membanjiri Jakarta beberapa bualn lalu.


@Siauw_11, September 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar